Supratiwi Nursatamala - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan
Saya adalah alumni santriwati Pesantren Teknologi Riau, lahir di pekanbaru pada tahun 2000 yang merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara. Saya masuk di Pesantren Teknologi Riau pada tahun 2015 yaitu di Madrasah Aliyah Ummatan Wasathan PTR.
Ada harapan disetiap prosesnya. Harapan masuk pondok pesantren yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Dimana, aku selalu dilatih untuk kemandirian dalam hidup. Aku selalu bersyukur ketika masuk di pondok pesantren PTR. Awalnya aku tidak mengira bahwa aku bisa melalui prosesnya dan akhirnya lulus. Satu hal yang aku tahu, pada saat mondok bahwa ilmu agama itu bakal dipakai sepanjang hayat hidup kita. Ilmu agama adalah bekal disaat kita menjalani setiap proses kehidupan. Tantangan, cobaan dan ujian membuat kita lebih dewasa dan kuat dalam memahami alam semesta kehidupan.
Satu hal yang selalu kuingat pada saat itu ada seorang motivator yang merupakan alumni PTR lulusan Belanda, ia mengatakan bahwa: Hiduplah dan nikmatilah sehari dipondok, setelah sehari coba seminggu, setelah seminggu coba sebulan, setelah sebulan coba setahun, setelah setahun cobalah tiga tahun dan akhir-nya berada di titik kita bisa lulus dari pondok. Suka dan duka dijalani bersama-sama, makan bareng, belajar bersama, sholat berjama’ah adalah suatu hal kebersamaan yang tidak pernah terlupakan dalam kehidupan. Karena setiap orang mempunyai proses dan ceritanya tersendiri. Jadi nikmatilah kehidupan yang dijalani. kita tidak pernah tahu, bekal apa yang bisa mengantarkan kita menuju masa depan cemerlang. Mulai digembleng di pondok, harus bangun pagi subuh jam 3, membersihkan pekarangan, dan belajar mandiri untuk kebersihan diri sendiri.
Hal yang paling mengesankan bagiku adalah ketika mengikuti lomba pramuka menaiki truk bersama teman adik-adik kelas dirumbai , di UIN SUSKA Riau dan di siak. membuat panggung gembira satu angkatan yang butuh kekompakan,perjuangan, dan pengorbanan. Belajar ceramah pada saat bulan puasa di tengah masyarakat (musholla) Dan yang terakhir perpisahan angkatan belajar memasak (study banding) di pondok dumai. Sungguh begitu haru dan indah moment itu jika dikenang. Rasanya ingin kembali dimasa itu. Tapi, waktu telah berlalu hingga akhirnya aku lulus di PTR. Setelah selesai di pekerjaan satu, ada estafet selanjutnya yang harus di perjuangkan dan diselesaikan yaitu belajar dibangku kuliah . rasanya semua bekal yang sudah didapat di pondok, dapat kamu terapkan ketika kamu sudah diluar. Itulah mengapa ilmu agama adalah ilmu muslim/muslimah seumur hidup. Satu mufrodat yang aku selalu ingat yaitu “ Man shabara zhafira “ artinya siapa yang bersabar akan beruntung.
Tidak ada komentar: