Nur Rohma Diah - Santri Kelas XI MA. Ummatan Wasathan PTR |
Buat anak-anak muda zaman sekarang, jangan terlalu terlena dengan dunia, karena banyak ilmu yang bisa kita pelajari. Sayang nggak sih kalau kita hidup di zaman modern tapi kita miskin ilmu yang ada kita nanti dibodoh-bodohin. Oke, sesuai dengan judulnya, jadi disini saya mau mengajak teman teman untuk sama sama mengamati, memahami alam dengan al-quran dan sebaliknya. Saya pernah membaca buku, dibuku tersebut dijelaskan bahwa ada empat unsur penting yang menjadi landasan dalam mempelajari ilmu alam.
Unsur yang pertama adalah pengamatan terhadap bagian alam yang ingin kita ketahui sifatnya. Untuk mengenal alam sekeliling kita dengan baik, maka Allah SWT memerintahkannya dalam surat yunus ayat 101 yang berbunyi:
قُلِ انْظُرُوۡا مَاذَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ وَمَا تُغۡنِى الۡاٰيٰتُ وَالنُّذُرُ عَنۡ قَوۡمٍ لَّا يُؤۡمِنُوۡنَ
Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!" Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya, agar dia menyeru kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala dan akal mereka segala kejadian di langit dan di bumi. Ayat tersebut juga menunjukkan agar manusia mengetahui sifat-sifat dan kelakuan alam sekitar, yang menjadi tempat tinggal dan sumber bahan serta makanan dalam hidup kita. Tafsiran ayat tersebut juga menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang enggan untuk melakukannya ( memperhatikan segala kejadian di langit dan di bumi menggunakan mata kepala dan akal ), sehingga tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman, karena mereka menutup hati mereka untuk menerima kebenaran.
Memperhatikan alam semesta dan dan merenunginya sampai mendapatkan suatu pemahaman tentang sifat dan kelakuan serta proses-proses alami yang ada didalamnya merupakan suatu aktivitas dalam membaca ayat Allah, karena didalam Al-Qur'an udah dijelasin bahwa memperhatikan alam semesta yang berarti juga mempelajari ilmu alam adalah bagian dari membaca ayat Allah.
Unsur kedua yang merupakan hal penting dalam pengembangan alam adalah pengukuran. Dalam dunia alam pasti nggak pernah lepas dari hal ukur mengukur. Sebagai contoh, ada seorang ilmuan yang mendengar ucapan seperti angin bertiup semilir-semilir sehingga membuat mata mengantuk berkomentar, bahwa ungkapan tersebut bukanlah pernyataan fisis tetapi puisi. Tetapi udara mengalir dengan kecepatan 9 kilometer perjam dengan suhu 23 derajat celcius dan kelembaban 85 persen akab dikatakan sebagai pernyataan alam karena dapat dipahami oleh semua orang (harus terukur). Pemahaman ini sejalan dengan firman Allah dalam al-Qur'an surat al-Qamar ayat ke-49:
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ
Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Seandainya Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ukuran, pasti akan terjadi ketidak seimbangan. Besaran-besaran yang dapat diukut disebut besaran alam. Contoh tentang suhu kelembaban memiliki ukuran tertantu. Gerak udara yang diciptakan tuhan memiliki ukuran kecepatan. Bumi dan benda-benda angkasa yang lain juga punya ukuran, serta mempunyai massa tertantu sehingga dapat menjadi seimbang. Jadi apa yang ada dalam alam ada kesesuaian dengan Al-Qur'an.
Unsur penting yang ketiga dalam pengembangan alam adalah analisis terhadap data yang terkumpul dari berbagai pengukuran. Hal ini dilakukan melalui proses pemikiran kritis, dan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap hasil-hasilnya dengan penalaran yang sehat sehingga mencapai kesimpulan yang rasional.
Unsur yang keempat adalah peranan pemikiran kritis dan penalaran rasional. Dalam hal ini al-Qur'an surat an-nahl ayat 11-12 menyatakan:
يُنۡۢبِتُ لَـكُمۡ بِهِ الزَّرۡعَ وَالزَّيۡتُوۡنَ وَالنَّخِيۡلَ وَالۡاَعۡنَابَ وَمِنۡ كُلِّ الثَّمَرٰتِؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّـقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ وَٱلنُّجُومُ مُسَخَّرَٰتٌۢ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)".(an-nahl: 11-12)
Illustrasi |
Alam semesta dan proses-proses alami yang ada didalamnya, sifat dan kelakuan alam yang telah disimpulkan oleh para ilmuwan disebut sebagai hukum alam. Sedangkan para ilmuwan muslim menyebutnya sebagai sunnatullah. Dari penjelasan empat unsur penting dari ilmu alam diatas menunjukkan bahwa semua sejalan dengan apa yang ada dalam Al-Qur'an.
Lalu bagaimana kalau sholat dikaji dari sudut alam ini, sholat dengan wajah kealaman, wajah dimana sholat menyangkut keterhubungannya dengan fenomena kealaman. Sebagai contoh terdapat dalam surat al-hasyr ayat 24:
هُوَ اللّٰهُ الۡخَـالِـقُ الۡبَارِئُ الۡمُصَوِّرُ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰىؕ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
"Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana".
Ayat tersebut menyatakan bahwa alam semesta beserta isinya selalu bertasbih dan juga bersujud kepada Allah. Gimana caranya? Cara alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah adalah dengan cara tunduk patuh atas perintah-Nya dalam hukum-hukum alam (sunnatullah) yang sudah ditetapkan oleh-Nya, sehingga dalam kehidupan terjadi suatu keseimbangan.
Tak hanya alam semesta, manusia juga diserukan bertasbih kepada Allah. Pada surat al-Ahzab ayat 41-42 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, zikir yang banyak ,dan sucikanlah dia pagi dan petang".
Manusia bertasbih dengan cara yang telah disyari'atkan oleh Allah melalui rasul-Nya. Sholat adalah salah satu cara yang disyari'atkan dan wajib dikerjakan. Sholat dan gerakan alam mempunyai hubungan gerakan yang sama secara sistematis. Sholat sebagai cara manusia bertasbih dengan gerak rotasi dan revolusi sebagaimana cara alam semesta bertasbih mempunyai kesamaan dalam hal geometrik. Rotasi dan revolusi dari sudut pandang matematis yaitu sudut tempuh (besar derajat busur) untuk seluruh periode nilai sudutnya adalah 360 derajat. Ini mempunyai kesamaan dengan sholat dari setiap raka'at mempunyai sudut 360 derajat.
Ternyata dibalik
gerakan sholat terdapat keterkaitan dengan gerakan kealaman ya. Mungkin nggak
banyak yang tau tentang ini, bahwasannya memperhatikan alam sekitar itu sangat
penting. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk teman-teman. Jangan lupa
berbagi ilmu dengan yang lain juga ya. Karena ilmu kalian itu nggak akan habis walau dibagi-bagi.
Jadi nggak semuanya itu bisa diukur dari materi.(Oleh : Nur Rohma Diah - Santri Kelas XI)
Tidak ada komentar: