Dwi Nanda Putra - Santri Kelas XI MA. Ummatan Wasathan PTR
Saya Dwi Nanda Putra, saya lahir pada tanggal 30 Maret 2004 dan saya berasal dari desa Bongkal Malang, kecamatan Kelayang, kabupaten Indragiri Hulu.
Sekarang saya menempuh pendidikan di sebuah lembaga Islam dibawah naungan Yayasan Ummatan Wasathan yakni Madrasah Aliyah Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau. Dan sekarang saya duduk di bangku kelas XI IS.
Menjadi seorang santri memang tidak mudah, apa lagi sebelum masuk ke Madrasah Aliyah saya tidak menyenal system pendidikan kepesantrenan alias mondok, jadi karena hal tersebut yang membuat saya harus bisa beradaptasi dengan lingkungan pesantren yang dikenal dengan ketatnya peraturan serta identik dengan nuansa disiplin yang harus dijalani setiap harinya, yang semula saya kurang yakin dengan keputusan saya untuk mondok, namun ada dorongan dari dalam hati ini ingin berobah pada yang lebih baik tentunya takkan lepas dari perjuangan mengalahkan egois diri pada masa remaja.
Awal masuk ke pesantren saya sangat bingung dikarenakan teman-teman seangkatan saya merupakan alumni pesantren dan bisa di hitung hanya beberapa orang yang merupakan alumni sekolah umum. Karena hal tersebut lah yang membuat saya insecure dengan mereka, saya sangat pendiam saat awal-awal masuk karena takut salah dalam berbicara karena di Pesantren Teknologi Riau tersebut sangat ketat dalam berbahasa disana diwajibkan memakai bahasa Arab dan Inggris.
Akan tetapi, setelah beberapa bulan disana saya pun sudah mulai terbiasa dengan lingkungan pesantren apalagi saya sangat tertarik dengan acara-acara yang ada. Karena lewat acara-acara tersebutlah saya bisa menuangkan bakat-bakat yang saya miliki, dapat tersalurkan dengan baik karna wadah tersebut tersidia di pesantren, misalnya dan segi tarik suara, alhamdululillah saya dan teman teman telah sering tampil di dalam acar-acara resmi dan mengikuti beberapa kali lomba, rupannya hidup dilingkungan pesantren sangat menyenangkan barbalik dari ungkapan orang yang tak mengerti tentang pesantren.
Acara yang pertama kali saya ikuti adalah acara Idul Adha itu adalah acara perdana saya menampilkan salah satu bakat yang saya miliki yaitu Beatbox. Saya sangat senang karena tim saya mendapatkan juara 1, dari acara itu lah membuat saya betah di pesantren sehingga memacu semangat saya untuk terus berjuang dan semua perjuangan pun mendapatkan hasil yang memuaskan. Satu persatu bakat yang saya miliki saya tuangkan dalam beberapa perlombaan pada event-event besar contoh nya saya pernah menjadi juara 3 Nasyid acapella di Pondok Modern Al-Kautsar, juara 1 singing contest, juara 3 tartil qur'an, menjadi utusan Madrasah Aliyah dalam lomba Acoustic di UNRI, musikalisasi puisi di UIR, LP3 se-Sumatera, Nasyid acapella region Sumatera, perkemahan brotherhood di Sumatera barat dan masih banyak lagi.
Gambar Ilustrasi
Semua itu bisa dicapai
karena saya selalu berjuang dan tidak kenal kata menyerah, tapi tetap saja saya
hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan penuh dengan keegoisan.
Sesekali saya juga pernah berpikiran untuk pindah dari pesantren tapi entah
kenapa seperti ada yang selalu mengingatkan saya untuk terus berjuang di
pesantren dia selalu membisikkan saya sebuah kata yang sampai sekarang saya
masih ingat yaitu "Kamu jangan pindah percayalah kalau kamu pindah kamu
gak bakal jadi apa-apa". Karena kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di
kepala makanya saya memutuskan untuk tidak akan pindah dari pesantren saya
yakin itu adalah bisikan dari hati orang-orang yang sayang dengan saya yang
menginginkan saya sukses dan memiliki ilmu agama yang kuat.
Karena dorongan dari teman-teman dan orang-orang yang sayang dengan saya,makanya saya terus berjuang di pesantren. Sampai saat ini saya sudah dipercayakan untuk menjadi salah satu bagian dari Organisasi Santri Pesantren Teknologi Riau, saya mendapatkan 2 bagian yaitu bagian Bahasa dan bagian kebersihan. Sekarang tanggung jawab pun sudah sangat besar jadi saya harus selalu berjuang demi masa depan yang cerah dan bisa membahagiakan dan membanggakan orang tua, saudara dan teman yang sudah mendorong saya untuk terus berjuang.
Ingat ya teman-teman!!.. tidak ada perjuangan yang sia-sia jika kita terus memperjuangkan nya dan selalu menjalani dengan ikhlas, yakin aja sama Allah bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya, kita juga sama-sama manusia biasa kok:) saya aja bisa melakukan hal-hal tersebut masa kamu gak bisa? Intinya jangan pernah berhenti berjuang ya dan sekarang pun saya masih belum puas dengan hasil-hasil yang saya peroleh. Sekarang saya sedang fokus latihan,menambah tinggi badan supaya bisa menjadi seorang prajurit TNI dan mengabdi pada negara ini, seperti yang akhun akhun alumni Madrasah Aliyah yang telah banyak berkarir di TNI maupun POLRI, mereka sering berkunjung ke pesantren memotivasi kami adek adek mereka yang mau bergabung ke dunia meliter, walaupun banyak sekali orang yang mengejek saya karena hal tersebut tidak akan pernah membuat saya goyah, berjuang aja dulu soal hasil itu belakangan. Konsep yang saya dapatkan dalam pendidikan di pesantren percaya diri, ber ikhtiar, dan doa kemudian bertawakal kepada allah.
Sedikit kata-kata nih!
"Berjuanglah sekuat tenaga dan jangan kenal kata menyerah, jangan biarkan orang lain menertawakan mu karena kekurangan yang kau miliki, buat lah mereka tercengang karena kamu bisa merubah sebuah kekurangan menjadi kelebihan"
Tidak ada komentar: