Ririnsya Putri - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XVI
Saya seorang anak perempuan yang dilahirkan di Kampar, tepatnya pada tanggal 03 Februari 2003. Enam tahun saya sudah menjadi santri, awalnya saya takut sekolah dipondok pesantren, tetapi saya bertekad kuat, dan karna dukungan dari orang tua saya. Awal saya menjadi santri, saya takut karna jauh dari orang tua, dan juga akan bertemu dengan orang-orang yang belum saya kenal, tapi intinya kalau kita memang benar-benar ingin menuju jalan yang baik, jangan ada kata "takut" Insya Allah semua akan di mudahkan oleh Allah Swt. "Man Jadda Wa Jada" Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapat lah ia. Dengan berjalan nya waktu, saya sudah mengenal satu persatu teman-teman baru saya, kami berasal dari berbagai macam daerah dan juga berbagai macam suku. Perbedaan dan kebersamaan lah yang membuat saya nyaman berada di pesantren.
Pesantren itu lingkungan terbaik, Lingkungan yang baik itu akan berpengaruh pada kebaikan kualitas seseorang, dan demikian pula sebaliknya. Kalau kita melihat fenomena anak muda yang berada di luar pondok pesantren, zaman sekarang ini, banyak yang tawuran, bolos sekolah, bahkan banyak yang narkoba, dan masih banyak kegiatan negatif lainnya. itu semua adalah bagian dari pengaruh lingkungan yang tidak baik. Memang tidak semua mereka yang terpengaruh buruk dari lingkungan yang tidak baik. Bahkan bisa saja terjadi anak yang tadinya baik, tetapi karena berteman dengan anak yang berada di lingkungan yang tidak baik, maka sangat mudah anak tersebut terpengaruhi. Sesuai dengan tiori- tiori pendidikan yaitu bahwa prilaku manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungan, lingkungan pertama adalah keluarga, lingkungan ke dua adalah tempat belajar, lingkungan ke tiga adalah pergaulan. Maka menurut apa yang saya rasakan bahwa lingkungan pesantren sangat mempengaruhi pendidikan santri kepada jalan yang lebih baik, memang benar kata pepatah kalau menanam padi pasti tumbuh rumput, begitu juga pendidikan pesantren disekian banyak yang terdidik menjadi baik ada sahaja yang keluar dari harapan serta cita cita pesantren terhadap anak didik nya.
Kita harus berhati hati dalam memilih teman, bertemanlah dengan orang yang bisa mengajak kita mengerjakan hal-hal baik. Seumpama berteman dengan orang yang berjualan minyak wangi. Kalaupun tak dapat membeli paling tidak bau wanginya lengket di pakaian kita.
Saya sangat bersyukur menjadi santri dan belajar di pesantren, saya harus memanfaat kan kesempatan tersebut, di lingkungan yang tepat untuk membekali diri, menggali potensi diri, hingga kita bisa menjadi orang yang berprestasi dan membanggakan. Di pesantren kita di ajarkan untuk berakhlakul karimah, kita harus beradab, apalagi dengan orang yang lebih tua dari kita. Adab itu penting, adab melebihi segalanya, apabila orang berilmu orang pintar tetapi ia tidak beradap maka tak berarti sedikitpun ilmu yang ia miliki.
Di pesantren kita juga di ajarkan untuk hidup mandiri, Santri jam 4 pagi sudah bangun, langsung mandi, setelah itu siap-siap untuk shalat shubuh berjamaah di masjid. setelah shalat shubuh seluruh santri mengaji, ada yang menambah hafalannya, ada yang muraja'ah hafalannya, dan ada juga yang hanya membaca Al-qur'an agar bacaannya semakin bagus, tajwidnya di terapkan, dan lafadz huruf yang benar. Lalu setelah itu seluruh santri belajar bahasa, yaitu Bahasa arab dan inggris. setiap harinya kami menambah 3-5 mufrodat bahasa arab dan vocabulary bahasa inggis. santri di anjurkan memakai bahasa arab dan inggris, tepatnya 2 minggu bahasa arab dan 2 minggu bahasa inggris.
Tepat pukul 07:00 WIB kami bersiap siap untuk berangkat sekolah, lalu kami berangkat bersama-sama, sebelum masuk kelas, kami melakukan apel pagi terlebih dahuli, ada sepatah dua patah kata yang disampaikan ustad maupun ustadzah nya, tentang motovasi belajar, tentang kedisiplinan, dan masih banyak lagi. setiap hari ustad dan ustadzah selalu memberi nasehat dan samangat kepada kami dalam menuntut ilmu, dan harus sungguh-sungguh dalam belajar. semua itu diberikan kepada kami guna untuk masa depan kami, agar kami mempunyai tujuan yang benar, agar kelak menjadi orang sukses yang berguna bagi Nusa maupun Bangsa, Aamiin.
Balon bisa terbang bukan karena warnanya, tapi karena gas di dalamnya, begitu juga dengan manusia, manusia bisa hebat bukan karna fisiknya, tapi karna kesungguhan hatinya Maka dari itu, bersungguh-sungguhlah dalam belajar, jika kalian ingin menjadi manusia hebat.
Menjadi santri itu menyenangkan, tapi yang namanya hidup pasti ada berbagai macam cobaan yang kita hadapi, tetapi sebesar apapun cobaan yang kalian hadapi "Bersabarlah" semua itu pasti ada jalannya. kita harus bersyukur dan ikhlas dalam menghadapi cobaan tersebut, karena "Allah tidak akan memberikan suatu cobaan di luarbatas kemampuan hambanya" cobaan maupun kesulita yang kita rasakan saat ini, itu adalah salah satu alat yang dapat menjemput kesuksesan kita di masa depan.
Saya sekarang duduk di kelas XII, tepatnya saya adalah santri akhir, dan saya akan melanjutkan pendidikan saya ke jenjang selanjutnya, setiap hari ustad dan ustadzah tidak bosan bosannyamemberikan nasehat dan saran kepada saya, begitu juga dengan kedua orangtua saya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak kuliah terlebih dahulu. saya mendaftar di Yayasan KUNTUM Indonesia, di kuntum kita di bimbing untuk menghafal Al-qur'an 30 juz full beasiswa dengan menggunakan metode ritme otak, program di kuntum 6 bulan menghafal lalu 6 bulan ngabdi, kemudian setelah saya mendaftar di kuntum, atas bantuan ustad dan ustadzah nya, lalu saya tes, dan Alhamdulillah atas izin Allah Swt, saya lulus di kuntum.
Ketertarikan saya dikuntum, karna saya mempunyai cita-cita ingin menjadi hafidzah Qur'an Lillahita'ala, dan saya juga ingin memberikan mahkota untuk kedua orangtua saya di surga kelak, Aamiin.. Jangan lupa bersyukur untuk segala nikmat hari ini, kemarin, dan seterusnya. karna Allah tiada henti memberikan nikmat kepada hambanya. kalau kita bersyukur pasti Allah akan menambah kenikmatan tersebut. "Unzur Maa Qoola Wala Tanzur Man Qoola" Lihatlah apa yang di katakan jangan melihat siapa yang mengatakan.
Inilah perjalanan saya di PONDOK PESANTREN TEKNOLOGI RIAU yang bisa mengubah saya menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya, dan membuar saya tahu betapa berartinya ridho dan doa orangtua disetiap langkah saya, terutama menuju masa depan.
Terimakasih yang sebesar besarnya saya ucapkan kepada ustad dan ustadzah yang telah membibing saya, semoga Allah membalas semua kebaikan ustad dan ustadzah. dan semoga selalu dalam lindungan-Nya Aamiin .Saya bangga menjadi santri Pesantren Teknologi Riau, Semoga PTR semakin maju, dan dapat mewujudkan santri yang berprestasi dan dapat membanggakan Yayasan Ummatan Wasathan Pesantren Teknologi Riau.
"Berfikirlah jauh kedepan untuk mencapai sebuah
keberhasilan dan kesuksesan Tegas akan diri sendiri, buang fikiran
negatif dan lakukan yang baik, kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa".
Keep Strong!!!
Dont forget pray to Allah, Because, "Allahu Laa Yakhzulu Yadan Rufi'at Lahu"
Allah tidak akan mengecewakan tangan yang di angkat untuk memohon kepada-Nya
Surely granted if you believe:) Keep Spirit:) Allah is always there for us:)

Semangatt!!
BalasHapus