"Pesantren Mengajarkanku Hidup Berkah"

 

Radita Hasanah - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XVI

Saya santri Pesantren Teknologi Riau, saya lahir di pelalawan pada Minggu legi 03 Agustus Tahun 2003. Saya anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pada tahun 2009 saya bersekolah di SDN 007 Kampung Baru. Pada 2015 saya bersekolah di Mts Al-Islamiyah dan pada tahun 2018 saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. Awalnya saya bimbang ingin melanjutkan di lembaga pendidikan apa namun kedua kakak saya menyarankan saya untuk bersekolah di almamater mereka yaitu di sebuah pondok pesantren yang terletak di Jalan Lintas Timur KM.22 Pasir Putih Pekanbaru. Ya  itulah Pondok Pesantren Teknologi Riau.

Awalnya saya harus beradaptasi, dengan usaha yang keras saya dapat bertahan disini. Saya bersekolah di MA Ummatan Wasathan. Baaaanyak sekali yang saya dapatkan selama saya menimba ilmu disini. Setiap hari saya menimba ilmu di Madrasah  bersama dengan teman-teman saya, kami datang dengan semangat. Dalam pulang dengan membawa ilmu, bekal hidup dimasa depan.

Setiap hari kami di sambut guru piket di jembatan jembatan penuh kenangan seperti jembatan pemeriksaan bagi semua santri yang akan masuk ke kelas ( pemeriksaan kerapian, kelengkapan, disiplin berpakain dll) serta disambut dengan senyuman ustadz dan ustazah dengan  salam santun, selanjutnya kami dianjurkan untuk berinfak setiap hari seikhlasnya. Ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat dalam berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan khususnya dalam berinfak, yang dikelola oleh santri kelas 5 madrasah Aliyah.  Alhamdulillah, setiap akan melaksanakan ujian madrasah  maka dana infak tersebut digunakan untuk membantu sahabat-sahabat kami yang kurang beruntung dalam segi finansial.

Lalu kami melaksanakan apel pagi. Sebelum apel ada santri atau santriwati yang akan memberikan kosa kata baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab  kepada santri lainnya lalu menunjuk beberapa santri lain untuk membuat kalimat dari kosakata yang diberikan. Dengan tujuan mangajar sambil belajar, dan membiasaan santri senior untuk siap tampil didepan umum.

Sebelum wabah covid-19 ada, setiap pagi hari sebelum belajar di kelas, kami melaksanakan kegiatan tahsin  dan tahfidz selama kurang lebih 30 menit. Itu bertujuan menambah hafalan qur`an serta   membuka hati dan fikiran, sehingga dapat dengan mudah menerima pelajaran. Dengan diawali setiap pagi membaca kalam Allah.

Setelah itu, kami masuk kelas dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing. Sekarang Pondok Pesantren Teknologi Riau kembali menggunakan kurikulum pondok, saya sangat senang dan nyaman dengan kurikulum ini, Karena waktu saya untuk belajar kepesantrenan dan pelajaran umum lebih seimbang.

Setelah pulang sekolah, kami melaksanakan isoma, lalu kami kembali kesekolah untuk mengadakan kegiatan teknologi pertanian dan komputer.

Dengan belajar teknologi komputer, saya banyak mengetahui tentang ilmu teknik informatika, saya pernah diajarkan merakit komputer, dan menggunakan aplikasi-aplikasi komputer. Alhamdulilah kami tidak ketinggalan dengan ilmu kekinian walau belajar mondok, sesuai anggapan orang anak pondok tidak mengerti teknologi. Bagi kami itu tidak benar.

Saat teknologi pertanian saya diajarkan untuk membudidayakan bebagai jenis tanaman di air dan di tanah, contoh tanaman nya adalah jagung, kangkung, bayam, kacang panjang, kacang tanah, ubi singkong, sawi, seledri, bawang merah, cabai dan lain-lain. Saya juga diajarkan cara menjual hasil panen dipasar pasar ( sebelum masa Pandemi) baik yang telah kami olah maupun yang belum kami olah.sambil didampingi bebrapa orang guru yang melihat kami dari jauh. Disana saya baru mengerti bahwa seorang petani disamping harus menguasai ilmu pertanian juga harus bisa menguasai ilmu perdagangan karna juga banyak dianatra petani yang suskses dalam bertani tapi gagal dalam memasarkan hasil pertaniannya.

Selama di Pesantren Teknologi Riau Alhamdulillah saya pernah mendapat kesempatan  mengikuti olimpiade Bahasa Arab, halal haram, mabid ke sekolah lain, kegiatan pramuka, MTQ tingkat Pesantren Teknologi Riau, dan yang terakhir saya mengikuti KSMO, kota Pekanbaru.


 Di sana juga ada pendidikan kepemimpinan, dimana organisasinya bernama Organisasi Santri. Biasanya ditujukan kepada santri. Di dalam organisasi ini saya pribadi merasakan banyak pendidikan yang saya dapatkan, saya merasa karakter saya menjadi semakin kuat setelah mengikuti organisasi ini. Organisasi ini berfungsi untuk mendidik kepemimpinan dari masing-masing santri, membentuk karakter santri agar siap terjun ke masyarakat, mengajarkan santri bertanggung jawab pada amanah yang diberikan, dan membantu pimpinan pondok dalam menjalankan kegiatan di dalam pondok pesantren, di mana organisasi ini juga berlaku di sekolah. Dalam kepengurursan organisasi santri Alhamdulillah saya mendapat kepercayaan menjadi ketua organisasi santri yang dipilih secara demokrasi  dengan acara pemuli ala- Pesantren Teknologi Riau dengan nuansa yang sangat demokratis, mengajarkan kami cara hidup demokrasi seutuhnya.

      Setelah lulus saya ingin melanjutkan studi di Universitas Negri Semarang, dan Alhamdulillah doa saya di ijabah Allah, saya  diterima di PTN tersebut melalui jalur SNMPTN. Dan saya mengambil prodi PGSD. Seperti mimpi bagi saya. Sekarang saya sedang sibuk mengurus persyaratan menjadi penghuni asrama di UNNES.

Saat saya mendaftar SNMPTN sampai verifikasi pihak madrasah  sangat mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan verifikasi yang cukup rumit. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh ustadz dan ustadzah baik dari civitas akademika dan dari pihak kepengasuhan yang telah mendoakan, mendidik, dan membantu saya sampai di titik ini, semoga pertemuan kita di berkahi oleh Allah SWT, semoga ilmu yang saya dapatkan menjadi berkah, dan semoga kita bisa bersama di surga-Nya kelak aamiin…

 

"Pesantren Mengajarkanku Hidup Berkah" "Pesantren Mengajarkanku Hidup Berkah" Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR on April 29, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar: