Mala Purnawati - Alumni MA. Ummatan Wasathan PTR Angkatan XVI
Begitu panjang jalan yang harus ditempuh seorang penuntut ilmu untuk menggapai kesuksesannya. Allah telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menuntut ilmu di Pesantren ini (Pesantren Teknologi Riau). Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan disini yang belum tentu didapatkan orang diluar sana. salah satu prinsip disini "Dipaksa, Terpaksa, Terbiasa". Banyak nilai plus yang saya dapatkan ketika saya berada di Pesantren. Tidak hanya terfokus pada kegiatan belajar dan kitab kuning tetapi disini juga diajarkan bagaimana cara menjadi orang yang disiplin, belajar berorganisasi, bertanggung jawab dengan amanah yang diberikan dan banyak hal lainnya yang telah saya dapatkan yang belum tentu akan saya dapatkan diluar sana.
Menjadi santri tidaklah mudah bagi orang-orang yang hanya selalu menilai buruk dan tidak pernah melihat sisi baiknya. Berbagai pengalaman telah menjadi guru dalam hidup saya." Experience is the best teacher" dengan gaya hidup Pesantren setiap yang dilihat, di dengar dan dirasakan adalah suatu pendidikan.
Tidak terasa sudah hampir 3 tahun saya belajar dan menjadi santri disini, hidup bersama teman- teman yang berasal dari berbagai daerah, suku dan budaya.Tetapi itu tidaklah menjadi penghambat kami dalam berteman. Justru itulah yang menambah warna dalam hidup kami membuat kami menjadi tau budaya-budaya dari daerah lain.Berbagai karakter teman-teman yang membuat saya paham akan karakter masing-masing dari mereka.
Meskipun jauh dari orang Tua dan keluarga itu tidak menjadi masalah yang besar bagi saya. Hidup dalam satu atap satu jendela dengan teman-teman membuat kami merasa seperti satu keluarga. Meskipun banyak air mata yang jatuh dalam melewati semua ujian,rintangan dalam menjalani ini semua atau mungkin karena lelahnya menuntut ilmu, tidak mengapa Saya yakin di suatu hari nanti itu semua akan berubah menjadi air mata kebahagiaan karena kesuksesan. Disaat saya jatuh disitulah awal dari kesuksesan saya .
Seorang filosof muslim yakni Imam syafi'i pernah berkata " jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan " ungkapan ini selalu saya dengan dari salah seorang ustadz di PTR yang selalu memberikan motivasi kepada kami.
Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada guru-guru atas pendidikan, dukungan dan juga motivasi yang telah diberikan kepada saya selama saya menjadi santri disini.
Kegiatan Tahfidz Santri MA. Ummatan Wasathan PTR
Alhamdulillah di tahun ini saya dan 13 orang teman
saya lulus tes di yayasan Kuntum Beasiswa Tahfidz program 6 bulan menghafal dan
6 bulan mengabdi. In syaa Allah kami akan besungguh-sungguh dalam menhafal
Qur'an dan menjaganya. Merupakan cita-cita saya sejak saya SD . Berawal dari
perlombaan MTQ yang selalu mendapat support dari orang tua saya menjadikan saya
semkin bersemangat menghafal Qur'an. Tidak hanya diluar ternyata di pondok ini
juga mengadakan acara MTQ. Saya juga sempat beberapa kali mengikuti perlombaan
pada acara MTQ di pondok ini. Semoga kelak saya dapat memberikan mahkota
kemuliaan kepada kedua orang tua saya diakhirat kelak. Aaamiin.
ini semua tidak luput dari usaha dari ustad dan ustadzah yang selalu membantu kami untuk menemukan minat dan bakat kami agar kami mendapat gambaran masa depan kami. Disini kami diajarkan untuk melaksanakan shalat dhuha dan bershadaqah pagi. ketika apel pagi Beliau selalu mendoakan kami " Semoga kalian menjadi orang-orang muda, cerdas, pemimpin masa depan":)
Saya berharap semoga Pesantren Teknologi Riau kedepannya bisa lebih maju dan bisa melahirkan generasi - generasi yang bisa menjadi pemimpin yang baik. Semangat untuk kita semua semoga kita bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan. Dalam hati sanubari ini terukir janji indah untuk menjaga nama baik dan mengharumkan almamater tercinta Pesantren Teknologi Riau.
"Don't stop when you are tired. Stop when you are done"

Tidak ada komentar: