Radita Hasanah (Santri Kelas XII MIA | Ketua OS Putri) |
Berbicara
tentang lembaga pendidikan di negeri seribu pulau ini, pondok pesantren
merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sekarang banyak digandrungi oleh
para masyarakat muslim Indonesia. Dan sudah tersebar di berbagai pulau
Indonesia.Orang tua yang sadar akan pentingnya ilmu agama, maka tidak akan
berfikir panjang untuk menjadikan pondok pesantren sebagai alur dari kesuksesan
besar bagi anak-anak mereka. Namun, ada juga masyarakat yang berpandangan,
bahwa pondok pesantren merupakan tempat untuk mendidik anak-anak nakal.Miris
rasanya jika pondok pesantren dipandang sebagai tempat yang hanya mendidik
anak-anak nakal saja. Agar tidak salah dalam mengartikan dan menilai pondok
pesantren, mari kita kenali lebih dalam, apa itu pondok pesantren? Apa yang
membuat pondok pesantren menjadi tujuan dari orang-orang yang ingin sukses? Dan
apakah benar pondok pesantren merupakan tempat untuk mendidik anak-anak nakal
saja dan tempat generasi teroris?
Pesantren
adalah sebuah pendidikan tradisional yang para pelajarnya tinggal bersama dan
menimba ilmu di bawah bimbingan guru yang dikenal dengan sebutan Kyai, dan
mempunyai asrama untuk menginap para pelajarnya.Siswa di dalam pondok pesantren
disebut santriwan sedangkan siswi di dalam pondok pesantren disebut
santriwati.Para santriwan dan santriwati
berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang
belajar mengajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya
dikelilingi oleh pagar untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai
dengan peraturan yang berlaku.Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah
tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal
yang sederhana.Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah
pondok dan pesantren, di Aceh dikenal dengan istilah dayah atau rangkang atu
menuasa, sedang di Minangkabau disebut surau.Pesantren juga dapat dipahami
sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal,
di mana seorang Kyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada sanri-santri
berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama abad
pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam lingkungan
pesantren tersebut.
Pada
umumnya, sebuah pondok pesantren berawal dari seorang Kyai di suatu tempat,
lalu datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.Semakin hari semakin
banyak santri yang datang dan ingin belajar ilmu agama maka timbullah ide untuk
membangun sebuah pondok untuk para santri, yang pondok tersebut berada di dekat
rumah Kyai.Para Kyai pada zaman dahulu tidak merencanakan untuk mendirikan
sebuah pondok pesantren, melainkan hanya ingin mengajarkan ilmu agama yang
dimilki. Para Kyai saat itu pun masih kurang memperhatikan akan tempat-tempat
yang digunakan oleh santri. Sehingga
pondok pesantren pada zaman dahulu belum memiliki fasilitas yang lengkap.Santri
pada zaman dahulu awalnya hanya memiliki fasilitas yang sederhana, namun
seiring berjalannya waktu semakin banyak santri yang menimba ilmu di pondok
pesantren tersebut.Maka bertambah pula asrama yang dibangun.Para santri
selanjutnya mempopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga
terkenal ke berbagai daerah di Indonesia.Sebagai contoh adalah pondok- pondok
yang didirikan pada zaman Wali Songo.
Berdasakan
catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak
tahun 1596.Kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan pondok pesantren.
Dalam catatan Howard M. Federspiel- salah seorang pengkaji keislaman di
Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh dan Palembang
(Sumatra), di Jawa Timur dan Goa (Sulawesi) telah menghasikan tulisan-tulisan
penting dan telah menarik santri untuk belajar, belum pernah terdengar kisah
seorang santri dididik untuk menjadi teroris.
Illustrasi |
Pondok
pesantren menyajikan pendidikan yang lebih dari pada lembaga pendidikan
lainnya.Bukan saja dari sisi pendidikan agama dan akhlak tapi juga pendidikan
karakter. Dimana para santri digembleng untuk siap terjun ke lapangan .Dengan
kelebihan tersebut pondok pesantren tidak mengabaikan pendidikan ilmu umum bagi
para santrinya.Para santri juga diajarkan ilmu umum yang juga menjadi prioritas
bagi pondok pesantren.Santri hidup di dalam asrama, bersama dengan orang yang
mungkin bukan kerabat dekatnya, orang yang baru mereka kenal.Disini santri
dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan, dan juga harus pandai mengambil
sikap dalam hidup bersama teman-temannya.Inilah salah satu contoh dari pendidikan
praktek lapangan dan mental serta karakter. Tidrk ada ditemukan karakter
teroris.
Banyak
yang megatakan jika menjadi santri sulit untuk menggapai cita-citanya.Karena
yang diajarkan hanya ilmu agama.Ini pandangan yang salah. Pondok pesantren
justru mencetak generasi-generasi islami yang berwawasan luas, cinta terhadap
tanah air, karna memang disabdakan oleh Nabi mencintai tanah air bagian dari
iman, pesantren tidak mengajarkan
kekerasan apalagi lagi menghilangkan nyawa orang lain. Sebagai salah satu bukti
konkret pada zaman sekarang,mari kita lihat, bukankah wapres kita memiliki latar belakang
sebagai seorang santri? pak wapres KH
Ma’ruf Amin pernah menimba ilmu di pondok pesantren Tebuireng yang terletak di Jl. Irian Jaya No.10, Cukir,
Kec. Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pada tahun 1958-1961. Dan bayak lagi
paratokoh nasionalis juga terlahir dari
didikan pesantren. Maka salah kalau ada anggapan bahwa pesantren mendidik
generasi muda menjadi teroris masa depan. Bahkan kemerdekaan Indonesia juga
bahagian hasil perjuangan yang di mulai dari pondok pesantren.Santripun ikut
berjibaku berperang angkat senjata berkorban harta bahkan nyawa untuk mengusir
penjajah.
Di
dalam pondok pesantren para santri diajarkan untuk selalu disiplin dan tertib,
semua terjadwal.Dari mulai bangun tidur sampai waktunya tidur lagi.Bahkan
saking tertib dan disiplin ada sanksi tegas yang diberikan kepada santri yang
melanggar.Jadi, kecil kemungkinan santri untuk melakukan kenakalan-kenakalan
remaja, pertama karena lingkungan yang selalu mendukung agar tertanamnya
akhlakul karimah dan kedua semua waktu yang ada diisi dengan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat in syaaAllah. Apalagi bagi remaja yang sedang mencari jati
diri, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang sangat tepat untuk
mengiringi proses pencarian jati diri tersebut. Orang yang ingin sukses harus
mempunyai karakter yang unggul kepribadian yang tertib dan disiplin.Jika ada
orang yang tidak betah saat menjadi santri berarti dia tidak siap untuk menjadi
sukses.Karena santri adalah orang yang siap dididik, siap belajar, dan siap
bekerja.
Untuk
lebih memperjelas lagi mengapa pondok pesantren menjadi wadah yang sangat tepat
bagi orang yang ingin sukses mari kita kembali merenung. Siapakah Sang Pemilik
kesuksesan? Siapakah Yang Maha Menjadikan sesuatu?Bahkan menjadikan sesuatu
yang tak dianggap rasional sekalipun oleh manusia.Ya Dialah Allah Subhaanahu
Wata’aala. Sebagaimana di dalam pondok pesantren tentu diajarkan tatacara
ibadah yang benar, tatacara mendekatkan diri kepada-Nya, bagaimana cara
meningkatkan iman dan taqwa, dan juga cara agar dimudahkan terkabulnya semua
do’a. dimana di dalam do’a itu kita selipkan impian dan cita-cita kita. Maka
seorang santri tentu sudah mengerti jikalau ingin mendapatkan keinginan dan
cita-citanya pasti ia akan mendekati Sang Maha Pengabul do’a dengan cara yang telah
mereka ketahui. Sederhananya jika kita menginginkan sesuatu dari seseorang
pasti kita akan mendekati seseorang tersebut agar kita dapat menggapai dengan
mudah sesuatu yang kita inginkan tersebut. Dengan kepribadian yang tertib,
mandiri, serta berdisiplin tinggi, diiringi karakter yang kuat dan unggul, dihiasi dengan akhlakul karimah yang
senantiasa ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, dibekali dengan wawasan baik
itu ilmu agama maupun ilmu umum yang sudah digembleng dengan semaksimal
mungkin, serta diperkuat dengan ketaqwaan kepada Allah Subhaanahu Wata’aala,
itu sudah menjadi bekal yang sangat cukup untuk masing-masing individu yang
ingin menggapai cita-citanya. Bahkan bukan kesuksesan di dunia saja, tetapi
kesuksesan di akhirat kelak in syaa Allah. Sebab apa? Sebab santri sudah
diajarkan cara-cara untuk menempuh kesuksesan dunia yang sesuai dengan syari’at
Islam. Maka jika itu benar-benar diamalkan, semua dilakukan dengan keihlasan
hanya mengharap ridho-Nya, maka in syaa Allah akan berkah semua langkahnya
menuju kesuksesan dunia. Jika Allah sudah ridho maka kemungkinan besar peluang
kesuksesan dunia akhirat akan dapat kita gapai dengan mudah in syaa Allah. Jika
masih ada keraguan, silahkan buktikan sendiri, masuklah ke pondok pesantren
atau beri dorongan kerabat atau anak anda untuk merasakan manisnya kesuksesan
yang diiringi keberkahan.
Benarkah
yang di didik di pondok pesantren hanya anak-anak nakal saja? Apakah benar cara
mendidiknya dengan cara yang kasar? Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan
yang di dalamnya para santri di didik dengan nasihat-nasihat dan ilmu agama
yang kental, yang disampaikan dengan cara yang sesuai dengan syari’at Islam. Sudah
tentucara menyampaikan ilmu dan nasihat itu dengan kelembutan. Akan susah
membuat pendengar mendengar apa yang diperdengarkan jika kita menyampaikannya
dengan cara yang kasar. Jadi pondok pesantern bukanlah tempat untuk mendidik
dengan cara yang kasar. Bukan pula tempat untuk mendidik anak-anak nakal yang
terkesan seperti tempat tahanan atau sel penjara. Dimana tempat anak nakal di
didik dengan kasar dan tanpa kaidah pendidikan yang baik dan benar, sehingga
apabila seseorang telah lulus atau keluar dari pondok pesantren perilaku,
etika, dan kepribadian mereka tak jauh berbeda dengan sebelum mereka masuk ke
pondok pesantren.Memang pesantren mempunyai orientasi pendidikan yang utama
dalam pembentukan karakter. Seperti anak-anak yang mungkin di luar nakal atau
salah pergaulan, namun juga banyak anak-anak yang mereka adalah bibit-bibit
unggul, yang kemudian dimasukkan ke pondok pesantren dan mereka akan keluar
nanti menjadi alumnus yang juga bisa berperan di masyarakat, serta mereka
tampil di berbagai lapisan perjuangan di masyarakat.Tidak pernah ada
matapelajaran menjadi teroris di pesantren.
Sesuatu
yang baik itu sudah seharusnya dipaksakan.Seperti halnya dengan menimba ilmu di
pondok pesantren.Begitu banyak ilmu yang ditawarkan. Maka dari itu untk setiap
yang ingin sukses namun masih berat hati untuk merantau ke pondok pesantren,
mari terapkan dalam hati dan fikiran bahwa sesuatu yang baik itu harus dipaksa,
terpaksa, lalu menjadi terbiasa.Sesungguhnya sesuatu itu tergantung pada
niatnya.Begitu pula dengan menuntut ilmu, dengan ingin menjadikan diri sebagai
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Jika seseorang masuk ke pesantren
dengan tanpa keikhlasan sepenuh hati, maka ilmu itu akan sulit masuk. Namun
jika keikhlasan melekat ilmu itu tidak saja masuk ke dalam otak kita tapi juga
bisa masuk ke dalam hati.Dahsyat bukan?Mari mondok tak mondok tak keren, jaya
selalu PPTR. Oleh:
Radita Hasanah (Santri Kelas XII MIA, Ketua OS Putri PPTR)
Santri Pesantren Bukan Generasi Teroris
Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR
on
Juli 07, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: