Nur Rohman Diah (santri MA kelas X MIA) |
Sayapun mulai berkenalan dengan teman
teman baru saya. Ketika malam tiba kami mulai mengikuti peraturan
pondok,seluruh santri sudah ditinggalkan oleh masing-masing orang tuanya. Malam
itu ukhti organisasi santri ( OS ) membacakan semua peraturan yang ada di pondok,
anak baru yang pertama kali di pondok pun kaget karena peraturan yang sangat
banyak. Saya hanya berpikir positif tentang peraturan tersebut dan berbicara
dalam hati, namanya juga pondok, tujuan
peraturannya pasti untuk merubah santri- santri umtuk menjadi disiplin.
Keesokan harinya saya dan teman teman
saya bangun jam 03.00 untuk bergegas mandi, karena peraturan pondok tidak
memperbolehkan santri untuk mandi setelah subuh. Tahun ajaran baru pasti selalu
ada acara perkenalan sekolah untuk santri yang baru masuk seperti saya dan
teman-teman saya. Diacara tersebut seluruh santri diberi motivasi dan nasihat
agar bisa menjadi anak yang baik dan bisa bermanfaat untuk banyak orang. Acara
tersebut terlaksana sampai seminggu lamanya. Dan diacara itu seluruh santri
harus diwajibkan ikut serta tanpa terkecuali.
Seminggu berlalu setelah acara
tersebut kami santri baru pun mulai belajar di sekolah. Ketika malam kami juga
belajar di pondok. Di pondok itu memang melelahkan, jarang sekali ada waktu
senggang tapi itu tidak membuat saya untuk bermalas-malasan, melainkan untuk
lebih semangat lagi mengerjakan sesuatu walaupun itu hanya hal kecil, agar saya
terbiasa untuk menggunakan waktu saya sebaik mungkin.
Beberapa minggu saya tinggal di Pesantren Teknologi Riau mengikuti event perlombaan atau pertandingan
yang di namakan POSPEDA. Pospeda adalah event dalam bidang olahraga dan seni.
Saya mengikuti event tersebut dalam bilang olahraga yaitu voli. Tim voli putri
PPTR sudah seperti keluarga bagi saya.
Tim voli putri PPTR sangat berpengaruh besar untuk saya dalam bersemangat di
bidang apapun, baik belajar, berolahraga maupun melakukan aktivitas sehari hari
di pondok. Pertandingan pertama tim saya memenangkan pospeda, kemudian kami
melanjutkan pertandingan tingkat provinsi kami mendapapat juara 2. Walaupun tim
kami juara 2, tetapi salah seorang dari tim kami dapat melanjutkan ke tingkat
pospenas, yaitu sebagai perwakilan PPTR sekaligus perwakilan provinsi Riau.
Di pondok memang melelahkan karena
kegiatan yang begitu padat. Saya kadang berpikir tentang mereka yang sering berkeluh kesah karena
sekolahnya, tapi mereka tidak pernah merasakan bagaimana kehidupan di pondok.
Saya pun terkadang tidak menyangka bisa bertahan di pondok, karena saya
termasuk anak yang manja, tapi karena motivasi dan dorongan dari orang
tualah yang membuat saya tetap bertahan
di pondok. Di pondok juga mengajarkan saya arti kebersamaan, mulai dari bangun
tidur sampai tidur lagi semua kegiatan hampir dilakukan bersama sama.
Di pondok saya biasanya bangun jam
3 atau jam 4 pagi dan langsung bergegas untuk pergi mencuci, kemudian mandi.
Setelah mandi biasanya tersisa waktu beberapa menit untuk melakukan sesuatu
sebelum sholat subuh ke masjid. Kami pun mengisi waktu kosong tersebut
berbeda-beda, ada yg tidur lagi,ada yg mengerjakan tugas sekolah atau pun
merapikan lemari. Diwaktu kosong tersebut saya jarang untuk tidur lagi, karena
saya tidak ingin terburu buru berangkat ke masjid . Saya lebih suka mengerjakan
sesuatu dengan santai tapi entah kenapa teman teman saya melihatnya seperti
terbururu buru.
Masjid EL Madrasi Pesantren Teknologi Riau |
Jika sudah mendekati waktu adzan
subuh, saya segera bergegas untuk mengambil air wudhu. Saat adzan tiba saya
segera ke masjid yang terletak sekitar
50 M dari asrama. Setelah sholat subuh biasanya kami mengaji bersama, ada juga
yang duluan ke asrama karena tugas piket asrama. Jika waktu mengaji sudah selesai biasanya
kami langsung mufrodat, kecuali yang piket asrama. Setelah mufrodat biasanya
kami di beri waktu untuk bergegas kesekolah. Saya biasanya menargetkan waktu
jam 06.35 harus keadaan siap agar saya bisa sarapan pagi. Jam 07.00 kami di
wajibkan baris di depan asrama untuk menbaca doa sebelum bersekolah. Jika sudah siap kami di persilah kan jalan
per angkatan dengan syarat mengulang kosa kata ketika mufrodat.
Sampai di sekolah biasanya kami
para santri di sambut oleh ustad dan ustadzah yang memberikan kami senyuman
sebagai tanda penyemangat kami dalam bersekolah. Tak semua santri datang tepat
waktu, ada juga santri yang terlambat tetapi ustad maupun ustadzahnya tetap
memberikan senyuman terbaiknya,tapi tetap saja santri yang terlambat harus
mendapat sanksi agar lebih disiplin dalam mengerjakan sesuatu, santri yang
terlambat biasanya hanya diberikan hukuman menyapu halaman, hukuman tersebut bisa menjadi manfaat untuk
semuanya karena membuat halaman sekolah terlihat bersih dan rindang.
Setiap pagi sebelum memulai
pelajaran biasanya kami apel pagi bersama ustad ustadzahnya. Pesan pesan kecil
sering di katakan ustad/ustadzahnya sebagai motivasi kami para santri untuk
menuntut ilmu dan juga memyampaikan peranan
santri agar bisa bermanfaat untuk semua orang. Jika apel pagi selesai
kami biasanya langsung masuk kelas untuk tahfiz. Jika jam tahfiz sudah habis
barulah kami para santri belajar. Di jam istirahat pertama kami sudah di
jadwalkan sholat dhuha sekelas/hari. Kebetulan saya kelas 10 MIA jadi saya dan
teman teman sekelas saya diwajibkan sholat dhuha setiap hari senin. Jam 12
siang kami para santri kembali lagi ke asrama untuk istirahat,sholat
zuhur,makan siang kemudian kami kembali lagi bersekolah. Semester 2,belajar siang
kami langsung praktek di lahan pertanian dan TIK.
Sore kami pulang jam 03.15,sampai
di asrama biasanya saya langsung bergegas wudhu agar tidak terlambat sholat
ashar. Setelah sholat ashar kegiatan kami adalah olahraga sesuai waktu yang sudah
di tentukan,saya biasanya berolahraga voli setiap hari selasa,rabu,dan jum'at.
Habis olahraga biasanya saya menghilangkan keringat sebentar kemudian mandi.
Setelah mandi saya langsung wudhu dan pergi ke masjid. Setelah sholat maghrib
rutinitas kami adalah mengaji. Jika kami sudah selesai mengaji kami kembali
lagi ke asrama untuk makan malam bersama sama. Setelah makan kami pun bergegas
lagi untuk sholat isya. Kegiatan setelah sholat isya kami biasanya adalah
belajar kepesantrenan/ muhadhoroh.
Setelah selesai kegiatan kami diberi
waktu belajar untuk mempersiapkan hari esok di sekolah. Hampir semua kegiatan
di lakukan bersama sama. Itu lah yang membedakan pondok dengan sekolah
lain,kebersamaan nya lebih terasa di pondok. Di semester 2 diberitakan ada
wabah yang sangat berbahaya sehingga kami diliburkan. Kami libur dari bulan
Maret sampai bulan Juli. Libur terpanjang selama saya berada di pondok PTR.
Jika sedang mondok saya rindu sekali dengan rumah, tapi jika saya di rumah saya
juga rindu sekali dengan pondok. Saya bahagia di rumah bersama keluarga
dirumah, tapi saya sedih karena jauh dari keluarga saya di pondok yang biasanya
di lakukan ramai" tetapi untuk sementara waktu di lakukan di rumah masing-
masing
Karena libur sebelum
waktunya,kami terpaksa belajar online/belajar jarak jauh. Sebagian dari kami
para santri tidak semuanya memiliki jaringan internet yang bagus, contohnya di
desa saya. Jika mati lampu jariangan di desa saya hilang. Selain belajar online
kami juga ujian online. Pernah waktu saya mau ujian listrik di desa saya
mati,kemudian saya terpaksa mengajak teman-teman saya untuk mencari jaringan. Di desa saya
jaringan yang paling bagus adalah di pasar jadi selama mati listrik dan hilang
jaringan kami nongkrong di pasar sambil ujian. Nama pasar tersebut adalah pesar
senin.
Di saat seperti inilah saya
lebih merindukan pondok, ujian langsung tanpa harus mementingkan jaringan,tapi
mau gimanapun semuanya ada kebijakan pondok dan pemerintah agar tidak membahayakan
bagi para santri maupun pelajar yang lain. Saya juga rindu beribadah di pondok
karena jika di pondok ibadah saya terjamin lebih tepat waktu dan juga rutin.
Kegiatan saya di pondok juga terjadwal dan tidak terbengkalai seperti dirumah
lebih banyak waktu kosong. Pesan saya adalah tetap melakukan hal positif apapun
itu dan di manapun itu.Nur Rohman Diah (santri MA kelas X
MIA)
Ma'had yang Kurindu Akibat Badai COVID-19
Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR
on
Juni 17, 2020
Rating:
Masyallah tabarakallah ..sukses slalu buat adik nur Rohman Diah .tetap bertahan dipondok .dan tetap menjadi pribadi yang baik .ikhlas janani semua peraturan .keep optimis .and always be happy people 😊
BalasHapussukses selalu ya di pondoknya
BalasHapus