Remaja Sebagai Aset Bangsa


Generasi remaja sebagai penerus estafet perjuangan  bangsa sebelumnya, seperti yang pernah di ungkapkan oleh bung karno,  bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” dan “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” semua itu akan selalu gergulir dari masa kemasa. Seandainya satu generasi bangsa ini, lalai terhadap sejarah,  peras keringat banting tulang berkorban harta, jiwa raga bahkan nyawa dipertaruhkan oleh para founding father Negara ini. Maka bisa dipastikan generasi ini akan menjadi generasi pemimpin yang arogan dan sombong.
Remaja merupakan harapan yang paling urgent dan aset berharga bangsa. Remaja adalah salah satu pilar yang memiliki peran besar dalam kehidupan berbangsa. Ditangan para remaja yang cerdas,  tanguh dan terlatih,  maka menjadikan kehidupan bangsa yang cemerlang kedepannya. Untuk itu semua yang terpenting dari semua itu adalah, mengawali kehidupan remaja dengan hal-hal yang positif dan kreatif. dan  jauhkan generasai muda dari sifat hura-hura dan pengaruh narkoba.
          Generasi remaja pada saat ini bisa kita perhatikan dari media masa tv dan lain –lain mereka dan hari-hari mereka disibukkan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak mendidik  bahkan cendrung kepada hal- hal yang merugikan diri mereka sendiri. bahkan ada sibuk dengan kegiatannya sendiri  bermain hand pone.  Kesibukan kurang peduli dengan apa yang menjadi cita-cita besar   bangsa, kurang peduli dengan perjuangan yang telah dilakukan oleh para generasi terdahulunya, sekarang para remaja terlalu sibuk dengan perkembangan zaman dan tren dengan kebanyakan nongkrong di kafe sambil bercengrama ria tanpa memperdulikan realitas sosial yang terjadi. Ini yang membuat hilangnya rasa  nasionalisme yang telah dibangun generasi tua sebelumnya. Dan remaja Indonesia ini telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal patriotisme. Seorang manusia yang berjiwa patriot, akan selalu berfikir maju untuk perkembangan bangsa, bukan berfikir kerdil hanya kesenangan sesa`at yang tak pernah memberi manfaat bahkan membawa kepada generasi penerus yang bodoh dan tak mampu menjadi harapan bangsa.
          Oleh karena itu dibutuhkan adanya re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan kembali) dalam nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa. dengan itu dibutuhkan adanya pendidikan kepemimpinan untuk remaja di Indonesia agar memiliki tanggung jawab terhadap tugas sosial kemasyarakatan. Prinsip keyakinan yang harus dimiliki oleh para remaja adalah:
1.Mensyukuri karya alam sebagai rahmat tuhan.
2.Mengelola kekayaan alam tersebut untuk kemakmuran seluruh masyarakat secara adil.
3.Melestarikan kekayaan alam dengan eksplorasi ramah lingkungan.
4.Membela tanah air dan Negara dari gangguan dan ancaman.
5.Tingkah laku yang mengutamakan keteladanan dan kejujuran(satu kata dengan perbuatan)
Ilustrasi

          Remaja yang disebut sebagai pilar yang memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa sehingga maju mundurnya suatu Negara, sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif dari remaja Negara tersebut.  Dalam istilah pribahasa melayu dikenal dengan ungkapan” yang pemagar kampong yang tua tempat bertanya” . begai mana jadinya generasi muda dapat untuk menjadi negeri ini seandainya mereka saja tidak bisa untuk membawa dirinya kepada yang lebih baik. Generasi tua mereka bertanya sudah tidak mereka hargai lagi, bahkan muncul ucapan ide - ide pendahulu itu adalah ide kampungan atau tidak layak dipakai. Terjadilah generasi yang sombong dan angkuh.
          Begitu juga dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, remaja suatu indetitas yang potensial dalam tatanan masyarakat sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa, karena remaja sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai remaja akan menguasai masa depan. Sebagaimana ungkapan kata-kata dari saidina Ali Bin Abi Thalib “ pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan”. Pemuda yang tangguh itu adalah mereka yang berkata kepada semua orang. “ ini aku, bukan dengan ungkapan aku anak siAnu, pemuda yang berlindung dibalik kekuatan  dan kekuasaan orang tua adalah mereka yang punya mental pengecut, yang tidak punya keberanian untuk maju. Takut gagal, takut kalah, dan banyak alasan lain yang mencari pembelaan diri agar tidak dikatan pemuda gagal          Berspekulasi dengan berbagai alasan.
          Remaja sebagai agen perubahan harus memiliki sikap krisis dan semangat yang tinggi untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial. Remaja juga bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah sekarang. Karena sering kali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat. Dalam artian bahwa generasi muda menjadi kontrol sosial setiap tindak tanduk penentukan dan pembuat undang-undang, supaya berpihak kepada rakyat. Untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
          Untuk menciptakan generasi muda yang kreatif dan  tangguh maka perlu  dipersiapan sarana dan prasaran pendukung, sehingga para remaja terdorong pemikirannya dalam  hal yang positif. Misalnya sarana kebutuhan remaja dengan wadah kepedulian sesama dan pembinaan yang benar. Sehingga mereka akan peka terhadap lingkungannya. Dengan adanya wadah tersebut akan muncul ide-ide cemerlang, tinggal bagaimana untuk mewujudkan ide – ide tersebut.
           Untuk menjaga remaja sebagai  aset bangsa maka yang terpenting dari semua itu adalah kepedulian pemerintah terhadap pendidikan. Karna pendidikan adalah bagian yang mempunyai upaya dalam menyembatani dan memelihara warisan-warisan budaya masyarakat Indonesia pendidikan juga sebagai kebutuhan primer bagi generasi bangsa dalam hal ini pendidikan juga mesti berupaya untuk sedapat mungkin meniadakan kepincangan budaya dalam artian pendidikan juga memadukan kondisi-kondisi terdahulu dengan keaadan termutahir, sehingga pendidikan generasi muda tampil sebagai pelayan aktif dan kreatif bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat milenial baik dari segi kualitas maupun dalam kuantitas.
          Selaras dengan keseimbangan dan kebutuhan generasi muda, Islam adalah agama pendidikan, demikian juga ajarannya ditegakkan atas dasar pendidikan. Maka tidak ada alasan bagi pemuda-pemuda Islam untuk berdiam diri atau bahkan  menonjolkan keilmuan dunia saja, dan  sebaliknya memarginalkan kepentingan akhirat. Maka Islam mengajarkan umatnya untuk mensejajarkan kepentingan dunia dan akhirat, agar nantinya masa keemasan Islam itu kembali terwujud dengan remaja Islam yang tangguh dan beradab.   
Remaja Sebagai Aset Bangsa Remaja Sebagai Aset Bangsa Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR on November 14, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar: