Menghancurkan Islam Melalui Pemahaman

Jika lingkungan masyarakat sudah terserang ide sekularisme, maka yang terjadi adalah kerusakan lingkungan kita, oleh sebab itu maka kita jangan memandang sepele ide sekularisme, mengapa begitu?, ide sekularisme sebenarnya bukanlah lagi hal yang baru di Indonesia ide tersebut ditiupkan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan generasi Islam, mengetahui kekuatan musuh sama pentingnya dengan mengetahui kelemahan diri sendiri. Kata jendral militer terkenal Cina, (Sun Tzu), "Kenalilah Musuh dan Kenalilah Diri Sendiri, maka anda bisa menang dalam 100 pertempuran tanpa ada resiko kalah"  memang benar, dengan mengetahui seluk beluk musuh juga, bisa menjadi salah satu panduan menyusun strategi. Sehingga kita bisa menyerang mereka tepat sasaran.
 
Nabipun selalu mempelajari kekuatan musuhnya dalam berbagai perang. Misalnya, dalam perang khandaq (perang parit), Nabi menyuruh Ibnul Yaman untuk mencari tahu kekuatan pasukan kafir Quraisy dari orang-orang Yahudi. Dengan mengetahui kekuatan musuh, Nabi menerapkan strategi bertahan dengan membuat parit di sekeliling kota Madinah, atas ide Salman Al-Farisi yang notabene orang Persia. Pada zaman itu, orang Persia sudah biasa menggunakan parit dalam berperangan, tapi cara ini asing di jazirah Arab. 


Sebagai generasi muslim adalah sebuah keharusan untuk mengetahui lebih jauh penyebab munculnya ide-ide kemaksiatan. Dengan mengetahui sebab munculnya kemaksiatan makan kita akan mudah pula untuk melenyapkannya, sebab jika kita amati lebih dalam ide sekularisme adalah salah satu ide yang disebarkan oleh barat untuk menghancurkan Islam, dahulu orang kafir menyerang Islam terang-terangan langsung melalui kontak fisik namun saat ini orang kafir menyerang dengan cara meracuni dengan pemikiran sekularisme. Apa itu sekularisme ? mari kita bahas lebih mendalam.


Tanpa sadar kita pun sudah terserang virus sekularisme apa buktinya?, kita hidup hanya untuk kesenangan dunia semata, tanpa memperhatikan halal haram, “jangan bawa-bawa agama ke publik urusan agama di Masjid saja”. Istilah sikap seperti ini adalah hedonisme. Maka tidak heran memang jika saat ini generasi muda Islam menjadi sangat lemah sekali pemahaman agamanya, padahal agama merupakan penyelamat kehidupan kita di dunia dan akhirat, jika hal ini dibiarkan terus menerus maka generasi muda Islam akan semakin jauh dari Islam itu sendiri, sebagaimana yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam.


         1.   Asal usul sekularisme 
Sudah jelas bahwa sekularisme itu bukan berasal dari Islam. lalu asalnya dari mana?, kemunculan sekularisme dipicu oleh kongkalikong antara gereja dengan kerajaan yang membuat kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat atas nama agama, serta tindakan menyekat antara dogma dan sains. Dulu pihak gereja Eropa sering menghukum mati ahli sains seperti Copernicus, Galileo, Gradano dan lainya, mereka semua adalah ilmuwan yang mengutarakan penemuan sains terbaru akan tetapi berlawanan dengan doktrin gereja. Akhirnya terjadilah konflik antara cendikiawan dengan gerejawan, yang diwarnai dengan dipenggalnya kepala raja Louis XVI dan ratu Marie Antonitte dari Prancis. Kemudian yang terjadi selanjutnya ialah perdebatan antara cendikiawan dan gerejawan yang pada akhirnya menghasilkan jalan tengah bahwa agama hanya berlaku di Gereja saja, sementara untuk urusan publik agama tidak boleh ikut campur tangan. Akhirnya muslim mengadopsi sekularisme sebagai anak kandungnya. Seiring berjalannya waktu sekularisme terus berkembang dan memasuki dunia Islam pada abad 20 Turki merupakan Negara muslim pertama yang meresmikan sekularisme dengan bantuan Mustafa Kemal attaruk. Dan dialah pahlawan sekularisme. Mustafa Kemal attatruk merupakan  orang yahudi agen Inggris raya yang disusupkan untuk meruntuhkan kekhalifahan Ustmaniyah dari dalam. Di dalam hidupnya ia sangat hedonis , suka mabuk, berzina, dan melarang orang muslim memakai hijab kala itu. Kemudian sekularisme pun menjalar ke berbagai Negara seperti Mesir, Al-Jazair, Tunisia, hingga sampai ke Indonesia, semenjak saat itu sekularisme masuk hingga sendi-sendi kehidupan masyarakat kita saat ini. Contoh ringan saja saat berbicara agama di kelas ataupun dikantor, eh malah dikatakan, “kalau mau ceramah dimasjid sana!” saat diajak sholat eh malah dikatain “itu tugasnya ustad, nanti saya titip doa aja deh” saat disuruh nutup aurat “nanti aja waktu sholat aja nutup auratnya, entar disangka emak-emak kemana-mana pakai tudung”, jika temanmu ada yang seperti itu berarti dia sudah terkena virus sekulerisme.  
   

         2.   Barat ingin menghancurkan Islam
Samuel zwemer adalah kafir  yang mempelajari Islam untuk menghancurkan Islam itu sendri. Secara teologi sih mustahil mereka berhasil, tapi secara strategi mereka banyak akal, Samuel berkata, “orang muslim tak bisa dikalahkan dengan memenggal kepalanya, tapi cukup dengan memutar kepalanya saja” kaum orientalis tahu betul bahwa Islam tidak bisa dikalahkan dengan senjata. Untuk itu barat bekerja keras untuk menyebarkan paham sekularisme. Dengan ide sekulernya barat tidak perlu lagi susah-susah menyiapkan dana banyak untuk perang secara fisik, mereka cukup mengkampanyekan paham sekularisme agar masuk kedalam diri umat muslim lalu mereka tinggal berleha-leha dan menunggu hasilnya. Terbukti generasi muda Islam telah menjadi korban dalam berbagai aspek, salah satunya pacaran.

 
Itulah pertarungan antara kebenaran dan kebatilan, akan selalu terjadi di dunia, Islam dan kekafiran tidak akan pernah romantis, karena barat tidak akan membiarkan Islam jaya.
Dalam Al-Quran Allah berpesan :


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”



Rasullallah pun sudah memperingati kita agar berhati-hati dengan orang kafir supaya kita tidak mengikutinya. Ide sekularisme yang dibawa oleh barat membuat generasi muslim jauh dari agama, secara perlahan namun pasti, sehingga kita pun tidak menyadari akan hal tersebut walaupun MUI telah menfatwakan SIPILIS (sekularisme, pluralism, libralisme) haram, namun masih ada saja generasi muslim yang membelanya, hasilnya berefek pada pacaran. Sudah jelas bahwa pacaran itu haram tapi masih saja dilakukan, dan dibela mati-matian.

        3. Pergaulan barat nggak cocok buat generasi muslim 
Orang Islam seyogyanya jangan mengadopsi hadharah/pemahaman barat yang asalnya bertentangan sekali dengan Islam seperti masalah Aqidah, standar kebahagian, standar perbuatan, dan tujuan hidup, yang sebenarnya jika dilihat dari sisi manapun sama sekali tidak ada kemiripannya dengan Islam.

Sementara itu, madaniyah boleh diambil karena tidak mengandung  ciri khas pemahaman tertentu. Misalnya Yamaha dari jepang boleh diambil, tapi budaya pergaulan bebasnya jangan diambil, Nokia dari Finlandia boleh diambil, tapi budaya mandi bersama laki-laki perempuan (sauna) jangan diambil. Facebook dari Amerika boleh dipakai sementara budaya pergaulannya jangan ditiru.

Dewasa ini umat Islam banyak yang terjebak karena melihat semakin majunya teknologi barat akhirnya umat Islam berfikir tidak apa-apa mengambil pemahaman barat toh barat bisa maju. Namun sebaliknya ada sebagian kaum muslimin yang berusaha membentengi diri dan menolak pergaulan barat tapi malah terjebak  pada ide yang berlebihan/ekstrim. Mereka salah paham, sholeha wanita itu cukup dikasur, sumur, dan dapur, jadinya muslimah gak boleh melihat dan dilihat oleh siapapun.Wanita tidak boleh beraktivitas di luar rumah, memberi suara dalam pemilihan umum, mengemukakan pendapat dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Bahkan seolah-olah ayat Allah hanya ditujukan hanya pada kaum pria saja. Akibatnya membuat muslim ektrimis mundur ribuan tahun ke masa Eropa masih memperdebatkan, apakah perempuan itu manusia atau bukan”. 
 
Padahal Islam tidak mengekang hubungan laki-laki dan perempuan sebegitu parahnya, meskipun tidak membebaskan sebebas-bebasnya pula Allah mengaturnya dengan sempurna agar manusia tidak terjebak dalam kutub ektrim. Misalnya hubungan pria dan wanita yang bersifat seksual diluar nikah termasuk dosa besar. Pelakunya harus dijatuhi hukum tegas dengan dijatuhi sanksi, berupa cambuk atau rajam. Masyarakat Islam secara aksiomatis akan menganggap kehormatan wanita wajib dipelihara. Ini merupakan prinsip yang tidak bisa ditawar lagi, kehormatan wanita adalah hal yang wajib untuk kita bela walaupun kosekuensinya harus mengorbankan harta, jiwa dan raga.“maka, jika disimpulkan, mengakarnya pacaran di  Indonesia adalah karena generasi muslim tidak menerapkan aturan Islam, baik dalam tataran pribadi, keluarga maupun Negara”.(Oleh : Ahmad Faqihuddin S.Pd, Guru Mata Pelajaran Fiqih)

Menghancurkan Islam Melalui Pemahaman Menghancurkan Islam Melalui Pemahaman  Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR on Oktober 19, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar: