Islam adalah kepatuhan lahiriah. Kepatuhan ini tentu tidak akan dapat kesempurnaan tanpa ada kepatuhan batiniah. Jika ini tidak ada, maka itulah yang disebut kemunafikan dalam beragama. Kepatuhan batiniah adalah keimanan yang mewujudkan kedalam perbuatan-perebuatan batin yang disebut tasawuf dengan memaknai ucapan dan perbuatan ketaatan kepada Allah seiring dilaksanakan, dan tasawuf merupakan salah satu tema kajian Islam yang makin menarik dan semakin diminati masayarakat modren pada saat ini, mungkin saja itu disebabkan masyarakat modren mulai sampai pada titik kejenuhan karna hiruk pikuk peradaban manusia yang mulai luntur terhadap nilai nilai kemanusian dan ketuhanan.
Sejarah berulang, kalau kita review kembali kebelakang sejarah munculnya ilmu tasawuf dikalangan umat Islam itupun terjadi akibat gemuruh kepentingan kelompok, golongan dan ras dikalangan umat Islam, hingga terjadi permusuhan, perang saudara.Menyebabkan para ahli agama dan ahli ibadah merasa lelah melihat apa yang terjadi,hingga mereka melepaskan diri dari kepentingan duniawi dalam artian urusan pemerintahan, mereka mencari ketenangan di masjid, gua dan sebagainya.
Namun perlu kita pahami, belajar tasawuf dan menjadi ahli sufi bukan berarti meninggalkan segala urusan dunia seperti yang selalu digaungkan oleh mereka yang ingin mengelabui pemikiran umat islam bahwa tasawuf itu identik dengan keterbelakangan dan ketertinggalan, dan tidak mempedulikan kehidupan dunia. itu kurang tepat. Tasawuf justru melaklukan kesufian itu didalam dunia ini. Dengan segala tantangan dan cobaan sehingga bisa melaksanakan kehidupan duniatidak dengan kehendak nafsunya tapi di barengi dengan keseimbangan ketakwaankepada sang khalik.
Melihat perkembangan Islam di Indonesia saat ini, dapat kita perhatikan secara seksama ada pergeseren orientasi keberagamaan manusia dari beribadah secara rutinitas sehari hari dibawah bayang- bayang fatamorgana menjadi kesalehan sufistik.mungkin saja lebih dekat disebut dengan demam tasawuf sehingga terlihat jelas suasana keagamaan begitu mencolok. Misalnya kita dapat saksikan penampilan gaya hidup masyarakat Islam sudah mulai menyuarakan arti sebuah amal dihadapan Tuhan. Hakikat sufi yang benar adalah seorang muslim yang teladan. Para tokoh tasawuf bersepakat bahwa tasawuf adalah Al quran dan sunah ( dalam pemaknaan dan pemahaman yang bersih, penuh toleran dan kehati-hatian). Dalam artian tasawuf adalah ajaran ketuhanan Islam yang meliputi masalah agama dan dunia, sesuai dengan tuntunan agama yang diajarkan Rasullullah. Tidak artian mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan segala urusan dunia, hingga kehidupan sosial terabaikan, misalnya mencari rezki, mencintai negara, menuntut ilmu dan sebagainya, maka kalau ini mereka artikan tasawuf akan muncul manusia- manusia keagamaan yang mempunyai pemikiran yang kerdil, selalu menyalahkan orang lain dan menyebabkan kemunduran umat Islam secara totalitas. Disini penulis kemukakan bahwa tasawuf Islami itu itu adalah ajaran bagaimana berakhlak dengan akhlak rabbani, seperti iman, amal saleh, ibadah, dakwah,akhlak, dan berbakti kepada orang tua. Tasawuf adalah keinginan kuat untuk mendapat keridaan Allah dalam bentuk perkataan, perbuatan, niat, dalam pemikiran urusan dunia dan akhirat.
Tasawuf menjanjikan penyelamatan. Apalagi ditengah berbagai krisis kehidupan yang serba materialis, hedonis, sekuler, plus kehidupan yang semakin sulit secara ekonomismaupun psikologis. Maka tasawsuf berdiri memberikan obat penawar rohani, yang memberidaya tahan utuh bagaikan embun yang sejuk turun di pagi hari, dengan sentuhan kabatinan yang lembut membuat manusia segar kembali, seumpama umat manusia sedangditimpa masalah besar, dan terjerumus dalam kesesatan hingga ia menemukan hidayah untuk mendekatkan diri kepada sang khalik. Kehidupan yang layu itu akan kembali mekar seumpama bunga hampir mati tidak mendapatkan air, dibasahi embun dipagi hari hingga mekar kembali. Begitu dasyat kekuatan tasawuf jikalau dilakukan dengan petunjuk yang benar.
Agama Islam yang kita anut sebagai lentera kehidupan yang nyata, mungkin selalu menghadapi gelombang-belombang yang cukup menantang yang akan mengahyutkan kita dalam kesesatan bahkan menjauhkan diri kita dari sang khlalik, jikalau kita lengah berada didalam lingkaran gelombang tersebut. Fenomena ini mengindikasikan adanya kenyataan global bahwa sesungguhnya manusia sebagai khalifah utusan Tuhan di alam ini,kiranya akan kehilangan momentum yang signifikan bagi dirinya yakni memakmurkan dunia ini. Dalam hal ini, manusia menjadi alasan utama untuk dipersalahkan yang secara tidak sadarakan dijadikan tumbal bagi kehidupan modrenisasi dan globalisas, tanpa ada usaha untuk mengindahkan arti pentignya moralitas dan etika hidup yang paparkan dalam kajian-kajian keislaman seorang hamba. Ilmu pengetahuan atau sain bakal menjadi tantangan terberat bagi agama, bahkan tidak mustahil menjadi kepercayaan baru bagi umat modern. Walaupun demikian tidak tepat rasanmya kalau kita mengkambing hitamkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala corak kemajuannya. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana seorang hamba yang melaksanakan agama Islam dengan baik dan benar mampu menjawab berbagai tantangan global termasuk didalamnya segala rekayasa yang diprodsuksinya yang hidangkan kepada kita sebagai konsumen, Yang dengan arogansinya hampir-hampir menggeser peran sentral kepercayaan terhadap tuhan, untuk dialihkan penghambaan kepada budaya saintifik.
Perlarian masyarakat modern kepada tasawuf bukan tidak ada acuan atau pembelajaran dalam agama Islam, memang banyak tuduhan kepada umat Islam bahwa perlarian mereka adalah meniru apa yang terlah dilakukan dalam agama lain, misalnya kebiasaan rahib-rahib Kristen yang menjauhkan diri dari dunia dan kesenangan dunia serta kesenangan material. Ada juga yang mengatakan tasawuf timbul atas pengaruh ajaran-ajaran hindu, karna kebiasaan para pemuka agamanya yang menjauhkan diri dari kehidupan social modern. Namun demikian, terlepas ada atau tidaknya pengaruh dari luar agama Islam, yang jelas sumber ajaran Islam, Al quran danhadits, terdapat ajaran yang dapat membawa kepada tasawuf pelakunya disebut sufi.
Masyarakat modern yang sedang danakan terus berkembang seringkali menghadapi problem.
Antara lain terjadinya kesenjangan nilai-nilai duniawi dan ukhrawiah. Akibatnya, manusiateralienasi menghadapi problem kehidupannya dan merasa asing dari kehidupannya. Maka tasawuf hadir bagai penerang dalam masalah ini., oleh karena itu tasawuf merupakan dimensi esoteric atau dimensi dalam diri Islam dan tidak dapat terpisahkan. Hanya Islamlah mengiring manusia untuk mencapai istana batin yang penuh kesenangan dan kedamaian. Inilah jalan kontemplasi atau tasawuf yang dapat dipraktekkan dimana-mana dan setiap langkah kaki umat Islam. Sejarah kehidupan akan terus berjalan tanpa mengenal arti sebuah kata lelah dan tidak akan berhenti berhenti dikarnakan kita lelah menghadapi dunia, yang berhenti dia akan tergilas waktu, yang melamun tanpa berujung akan tersandung dalam penantian tak berujung, lelah, sepi, tanpa ada tempat untuk kembali. Ada saat-saat manusia mulai membangun karna mereka telah terbangun dari merunung yang tak berujung, mulai bergerak sesuai gerakan dan tarian perekonomian dalam mengatasi problema kehidupan duniawinya dan saat-saat dimana manusia telah menemukan bekal kehidupan duniawinya itu, dan tinggal menggunakannya untuk tujuan- tujuan yang mulia, sesuai dengan ajaran tasawuf mengimbangi kehidupan dunia untuk kehidupan akhirat yang lebih terpenting. Bersamaan dengan itu, persentuhan manusia modern dengan produk-produk budaya terkadang menimbulkan dampak negative, serta manusia kedalam siklus kehidupan matrealistik, hedonistik, dan menghalalkan segala cara dan kemudian terhenti pada perasaan dosa yang tidak dapat dihapus dengan materi serta pengampunan dosa melalui membayar denda sehingga kembali suci tanpa dosa, semua akanm membawa kita kembali kepada kehidupan kerohanian yang kita sebuttasawuf dengan sebutan untuk pelakunya adalah sufi.
Di lingkungan generasi muda modern pun, kita saksikan tidak mau alpa dalam hal ini sehingga
mereka, selalu mengisi pengalaman hidup mereka dengan bertasawuf, ini semua disebabkan karena ketidak seimbangan kebutuhan dunia dan akhirat di dalam pemahanman ronhiah serta carut marut kehidupan yang tak menentu. Mereka yang mengerti tempat kembali maka mereka akan bertemu ke tempat kedamain dan tekenangan dan bagi mereka yang tak mengerti tempat kembali akan tertseret gelombang kesesatan.. (Oleh: Alhadar kurdi, M. Pd I)
Tasawuf Tempat Pelarian Masyarakat Modern
Reviewed by MA. Ummatan Wasathan PTR
on
Agustus 25, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: